Friday, May 18, 2018

BAB 1 MATERI ANEKDOT


Anekdot adalah ceita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya berkisar pada orang-orang penting dan berdasarkan kejadian sebenarnya atau dapat pula cerita rekaan.. Yang menjadi partisipan atau pelaku dalam cerita tidak harus penulis bisa juga orang lain. Teks anekdot berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi pelaku yang mengalaminya. Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas dan frustasi, serta tercapai dan gagal.

Struktur Teks Anekdot :
1.     Abstraksi adalah bagian awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Bagian ini biasanya menunjukkan hal-hal unik yang ada dalam teks.
2.     Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang terjadinya peristiwa. Pada bagian ini penulis menggambarkan atau bercerita secara detail.
3.     Krisis adalah bagian teks anekdot yang menunjukkan di mana terjadinya peristiwa tersebut atau permasalahan unik yang dihadapi penulis atau orang yang diceritakan.
4.     Reaksi adalah bagian teks anekdot yang berisi penyelesaial atau cara penulis menyelesaikan permasalahan di bagian krisis.
5.     koda adalah bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
Ciri-ciri teks anekdot :
a.     Lucu, menarik
b.     Mengesankan
c.      Berdasarkan pengalaman pribadi atau rekaan
d.     Adanya partisipan / pelaku
e.      Berupa kritik atau sindiran kepada penguasa atau kebijakan pemerintah.

Kaidah Teks Anekdot :
a.     Berupa lelucon
b.     Di dalamnya terkandung kebenaran tertentu yang bisa menjadi bahan pelajaran bagi khalayak.
c.      Adanya partisipan
d.     Sindiran itu dapt diunkapkan dengan pengandaian, sindiran itu dapat diungkapkan dengan lawan kata.
e.      Menggunakan waktu lampau, seperti : Saya menemukannya semalam.
f.       Menggunakan pertanyaan retoris, seperti : Apakah kamu tahu?
g.     Menggunakan kata sambung (konjungsi) waktu, seperti : kemudian, setelah itu, dll.
h.     Menggunakan kata kerja seperti: pergi, tulis, dll. 
i.       Menggunakan kalimat perintah.
j.       Menggunakan kalimat seru.


Berikut ini contoh anekdot dalam layanan publik dibidang hukum.

“KUHP dalam anekdot”
Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
Saat sesi tanya jawab tiba. Ali bertanya pada Pak Dosen “ Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri melainkan melemparkannya ke Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan saudara Ali tadi” Pinta Pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara Pak…!”
Mahasiswa lain tentu tertawa sedangkan pak dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala seraya menambah pertanyaan keapad Ahmad “Saudara Ahmad dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad. Pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas. “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak…! Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu mereka tertawa terbahak-bahak.
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.

Tugas 2 Mencari Unsur-Unsur Teks Anekdot
Setelah kalian membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1.     Apakah yang membuat teks tersebut digolongkan ke dalam teks anekdot?
2.     Ciri-ciri apa sajakah yang menandai teks anekdot?
3.     Siapakah partisipan yang digambarkan dalam anekdot itu?
4.     Apakah cerita pada anekdot itu betul-betul terjadi atau hanya rekaan?
5.     Seandainya cerita itu betul-betul terjadi, beranikah mahasiswa menjawab pertanyaan dosennya dengan tidak serius?
6.     Singkatan KUHP pada anekdot di atas diplesetkan. Apakah maksud dan pesan teks yang dikandung?
7.     Diskusikanlah secara berkelompok siapa sebenarnya yang dikritik lewat sindiran dalam anekdot tersebut!
8.     Apakah sindiran itu sampai kepada yang dituju?
9.     Tunjukkan unsur lucu atau konyol yang terdapat di dalam teks tersebut.
10.            Jelaskan reaksi yang terjadi pada diri dosen dan pada diri mahasiswa.

Kunci Jawaban
1.     Karena ceritanya lucu, menarik, mengesankan dan mengandung sindiran yang ditujukan kepada para penegak hukum.
2.     Lucu, menarik, konyol, adanya partisipan, ada sindiran.
3.     Dosen fakultas hukum, Ali, Ahmad, dan Mahasiswa lain.
4.     Betul-betul terjadi karena masih banyak para penegak hukum yang menerima uang suap.
5.     Berani.
6.     Indonesia sebagai negara hukum seharusnya para penegak hukum menjunjung tinggi hukum bukan malah menerima uang suap.
7.     Para penegak hukum.
8.     Bisa sampai.
9.      KUHP diplesetkan menjadi kasih uang habis perkara.
10.            Reaksi yang terjadi pada diri mahasiswa tercengang dan tertawa terbahak-bahak sedangkan dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala.

No comments:

Post a Comment